Feb
13

Apakah Indonesia Akan Terkena Dampak Resesi Global?

Resesi merupakan kemrosotan ekonomi yang tidak hanya disebabkan dari aktivitas ekonomi itu sendiri. Adanya resesi terjadi karena perkembangan teknologi yang drastis. Resesi biasanya terjadi berawal dari krisis secara cepat. Dimata Indonesia krisis ekonomi pernah terjadi pada tahun 1998, 2008, 2013, dan tahun 2020. Menurut Mentri Keuangan Ibu Sri Mulyani resesi global akan terjadi lagi pada tahun 2023. Ada beberapa negara yang mungkin bisa terkena dampak resesi yaitu Amerika Serikat, Eropa, Inggris, dan China. Kemungkinan resesi pada tahun 2023 terjadi karena kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan Sebagian besar bank central di dunia secara bersamaan. Tren kenaikan suku bunga diawali dari Negara Inggris dengan suku bunga sebesar 200 basis poin (bps), adanya pandemik Covid-19 masih dirasakan hingga saat ini di seluruh masyarakat dunia. Adanya pembatasan suatu kegiatan atau aktifitas sehari hari bertujuan untuk terjadinya penyebaran kasus Covid-19, adanya pembatasan aktifitas di luar rumah bisa berdampak baik pada keuangan karena menurunnya pengeluaran dan bisa menjadi lebih hemat. Negara Amerika Serikat (AS) daerah Eropa dan China akan mengalami aktifitas yang melemah pada tahun 2023 akan lebih sulit dari tahun lalu karena ekonomi AS, Eropa, dan China akan melambat menurut IMF (International Monetary Fund).
Tidak hanya IMF namun ada juga ramalan mengenai ekonomi 2023 yaitu yang pertama JP Morgan menurutnya jika inflasi berhasil ditekan maka bank central akan berhenti menaikkan suku bunga dan resesi pun tidak akan terjadi pada tahun ini begitupun sebaliknya. Yang kedua yaitu Barclays pada negara AS ekonominya sangat berpengaruh pada dunia, namun pada saat ini diperkirakan AS mengalami kontraksi pada tahun 2023 yang dikarenakan upah dan inflasi pada negara tersebut sangat tinggi. Ketiga yaitu Citi Eropa dan Inggris mungkin akan mengalami ekonomi terburuk pada tahun 2023 dengan kontraksi setahun penuh diperkirakan sebesar 0,5% dan 1% karena persaingan dengan biaya energi yang sangat tinggi. Yang keempat yaitu DBS pada zona eropa diperkirakan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 3,2% di banyak negara Asia harga seperti listrik, bahan bakar, dan makanan belum sepenuhnya dipengaruhi oleh harga internasional karena otoritas dan pemerintah menggunakan pengendalian harga, menggelontorkan subsidi dan langkah-langkah insentif pajak untuk meredakan dampak dari resesi. Yang kelima yaitu goldman sachs pada bank sentral paling berpengaruh didunia, The Fed masih akan menaikkan suku bunga nejadi 5% sampai 5,25% pada 2023 dan tingkat pengangguran AS diperkirakan naik sebesar 50 bps hanya naik sedikit. Meskipun dalam kondisi yang seperti itu Goldman Sachs yakin akan inflasi dapat ditekan karena kondisi sekarang berbeda periode inflasi yang tinggi sebelumnya. Yang keenam yaitu UOB, UOB telah melaporkan bahwa laju inflasi akan mereda pada tahun 2023 namun ada sedikit sisa sekitar 2% saja. Yang ketujuh yaitu Deutsch Bank telah mengungkapkan bahwa energi masih menjadi pendorong besar inflasi, diperkirakan inflasi 2023 akan mencapai 6% di zona Eropa dan 2,1% di zona AS, itu diperkirakan akan bertahan selama 2023. Yang kedelapan yaitu S&P global perekonomian asia pasific diperkirakan tumbuh kemungkinan 3,5% pada tahun ini. Yang kesembilan yaitu BNP Paribas telah memperkirakan pertumbuhan PDB global pada tahun 2023, BNP Parbias telah melihat kuartal pertama pada 2023 sebagai titik balik bagi pasar obligasi AS. Yang kesepuluh yaitu UBS telah melihat secara historis bahwa pertumbuhan global hanya 2,1% dari tahun ke tahun 2023 dan ini adalah hasil yang terendah namun tidak termasuk pandemi dan krisis keuangan global. Itulah kesepuluh ramalan terhadap resesi global yang ada.
Lalu apakah Indonesia akan terkena dampak dari resesi global pada tahun 2023 nanti? Menurut pendapat saya Indonesia tidak akan terkena dampak dari resesi global dikarenakan Indonesia masih memiliki banyak lapangan pekerjaan dan walaupun telah terjadi PHK besar besaran itu tidak akan terpengaruh dan masih memiliki peluang untuk mencari pekerjaan yang ada. Namun jika Indonesia terkena dampak dari resesi maka ada hal yang harus diperhatikan yaitu tentang keekonomian pribadi yang harus lebih berhemat, melakukan usaha kecil kecilan, membeli peralatan atau bahan yang dibutuhkan, mencoba menjadi ivestor karena dengan adanya resesi harga saham bisa saja menurun dan itu akan menjadi lebih mudah untuk seorang investor pemula. Mungkin saja dari pihak pemerintah harus melakukan hal hal untuk mencegah supaya resesi di Indonesia ini tidak berlangsung lama. Pemerintah harus membantu warga warga yang ada supaya resesi ini tidak akan berdampak buruk pada perekonomian di Indonesia. Dengan cara membantu mengirim bantuan yang layak dimakan atau layak untuk digunakan, bantuan adanya lowongan pekerjaan, dan bantuan lainnya. Indonesia sudah siap dengan adanya resesi global pada tahun 2023 ini. Indonesia telah mengalami perubahan negative namun saat ini telah menjadi perubahan yang positif, namun itu bukan dari cerminan hasil akhir karena sebagai faktor fundamental tidak selamanya kuat seperti yang telah dibayangkan. Perbandingan dengan negara maju kita bisa lebih optimis akan tetapi juga harus berhati hati karena angka dari tingkat inflasi ada 5%, dan pemerintah harus tetap waspada. Meski krisis ini disebabkan oleh beberapa faktor, ada solusi dari setiap negara dalam mengulangi krisis yang hampir sama. Salah satunya yaitu Bank Sentral membeli surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah kemudian dana tersebut digunakan untuk mendongkrak agar ekonomi tumbuh kembali seperti semula. Ketika krisis sudah lewat selalu ada efek sampingnya mungkin hampir sama seperti meminu, suatu obat, biasanya akan terjadi peredaran uang yang lebih banyak,akan terjafi inflasi yang melonjak. kondisi tersebut harus segera diatur. Ada beberapa sektor ekonomi yang akan mengalami dampak jika resesi itu benar terjadi yaitu sektor energi, sektor perbankan, dan sektor bahan baku. Tetapi warga Indonesia tidak perlu khawatir dengan adanya dampak dari sektor sektor tersebut, karena pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk meminimalisir dari dampak resesi ekonomi tersebut, salah satunya yaitu pembentukan tim pengendali inflasi daerah atau disebut dengan TPID. TPID akan bekerja merumuskan kebijakan dalam pengendalian inflasi pangan serta inflasi sekonomi lainnya. Rakyat juga bisa meminimalisir dari dampak resesi ekonomi dengan cara penguatan daya beli masyarakat terhadap UMKM bukan membeli barang impor sehingga pembelian barang komponen dalam negri yang tinggi bisa menjadi tambahan pemerintah yang sedang dilakukan saat ini. Kesadaran penguatan ekonomi kerakyatan melalui UMKM dalam ekonomi nasional harus disertai dengan kebijakan dan regulasi dari pemerintah untuk mengelola dan meningkatkan peran UMKM agar terus berkembang dan tumbuh. UMKM bisa menjadi inti dari perekonomian yang terbilang tangguh seperti yang telah dibuktikan pada saat Indonesia sedang dilanda pandemik Covid-19.

stie-sbi