Apakah Indonesia Akan TerkenaDampakResesi Global?
Resesimerupakankemrosotanekonomi yang tidakhanyadisebabkandariaktivitasekonomiitusendiri. Adanyaresesiterjadikarenaperkembanganteknologi yang drastis. Resesibiasanyaterjadiberawaldarikrisissecaracepat. Dimata Indonesia krisisekonomipernahterjadi pada tahun 1998, 2008, 2013, dan tahun 2020. MenurutMentriKeuangan Ibu Sri Mulyaniresesi global akanterjadilagi pada tahun 2023. Ada beberapa negara yang mungkinbisaterkenadampakresesiyaitu Amerika Serikat, Eropa, Inggris, dan China. Kemungkinanresesi pada tahun 2023 terjadikarenakenaikansukubungaacuan yang dilakukan Sebagian besar bank central di dunia secarabersamaan. Trenkenaikansukubungadiawalidari Negara Inggrisdengansukubungasebesar 200 basis poin (bps),adanyapandemik Covid-19 masihdirasakanhinggasaatini di seluruhmasyarakatdunia. Adanyapembatasansuatukegiatanatauaktifitassehariharibertujuanuntukterjadinyapenyebarankasus Covid-19, adanyapembatasanaktifitas di luarrumahbisaberdampakbaik pada keuangankarenamenurunnyapengeluaran dan bisamenjadilebihhemat. Negara Amerika Serikat (AS) daerahEropa dan China akanmengalamiaktifitas yang melemah pada tahun 2023 akanlebihsulitdaritahunlalukarenaekonomi AS, Eropa, dan China akanmelambatmenurut IMF (International Monetary Fund).
Tidakhanya IMF namunada juga ramalanmengenaiekonomi 2023 yaitu yang pertama JP Morgan menurutnyajikainflasiberhasilditekanmaka bank central akanberhentimenaikkansukubunga dan resesi pun tidakakanterjadi pada tahuninibegitupunsebaliknya. Yang keduayaitu Barclays pada negara AS ekonominya sangat berpengaruh pada dunia, namun pada saatinidiperkirakan AS mengalamikontraksi pada tahun 2023 yang dikarenakanupah dan inflasi pada negara tersebut sangat tinggi. Ketigayaitu Citi Eropa dan Inggrismungkinakanmengalamiekonomiterburuk pada tahun 2023 dengankontraksisetahunpenuhdiperkirakansebesar 0,5% dan 1% karenapersaingandenganbiayaenergi yang sangat tinggi. Yang keempatyaitu DBS pada zona eropadiperkirakanmengalamipertumbuhanekonomisebesar 3,2% di banyak negara Asia hargasepertilistrik, bahanbakar, dan makananbelumsepenuhnyadipengaruhi oleh hargainternasionalkarenaotoritas dan pemerintahmenggunakanpengendalianharga, menggelontorkansubsidi dan langkah-langkahinsentifpajakuntukmeredakandampakdariresesi. Yangkelimayaitugoldmansachspada bank sentral paling berpengaruhdidunia, The Fed masihakanmenaikkansukubunganejadi 5% sampai 5,25% pada 2023 dan tingkatpengangguran AS diperkirakan naik sebesar 50 bps hanya naik sedikit. Meskipundalamkondisi yang sepertiitu Goldman Sachs yakinakaninflasidapatditekankarenakondisisekarangberbedaperiodeinflasi yang tinggisebelumnya. Yang keenamyaitu UOB,UOB telahmelaporkanbahwalajuinflasiakanmereda pada tahun 2023 namunadasedikitsisasekitar 2% saja. Yang ketujuhyaitu Deutsch Bank telahmengungkapkanbahwaenergimasihmenjadipendorongbesarinflasi, diperkirakaninflasi 2023 akanmencapai 6% di zona Eropa dan 2,1% di zona AS, itudiperkirakanakanbertahanselama 2023. Yang kedelapanyaitu S&P global perekonomianasiapasificdiperkirakantumbuhkemungkinan 3,5% pada tahunini. Yang kesembilanyaitu BNP Paribas telahmemperkirakanpertumbuhan PDB global pada tahun 2023, BNP Parbiastelahmelihatkuartalpertama pada 2023 sebagaititikbalikbagi pasar obligasi AS. Yang kesepuluhyaitu UBS telahmelihatsecarahistorisbahwapertumbuhan global hanya 2,1% daritahunketahun 2023 dan iniadalahhasil yang terendahnamuntidaktermasukpandemi dan krisiskeuangan global. Itulahkesepuluhramalanterhadapresesi global yang ada.
Lalu apakah Indonesia akanterkenadampakdariresesi global pada tahun 2023 nanti? Menurutpendapatsaya Indonesia tidakakanterkenadampakdariresesi global dikarenakan Indonesia masihmemilikibanyaklapanganpekerjaan dan walaupuntelahterjadi PHK besarbesaranitutidakakanterpengaruh dan masihmemilikipeluanguntukmencaripekerjaan yang ada. Namunjika Indonesia terkenadampakdariresesimakaadahal yang harusdiperhatikanyaitutentangkeekonomianpribadi yang haruslebihberhemat, melakukanusahakecilkecilan, membeliperalatanataubahan yang dibutuhkan, mencobamenjadiivestorkarenadenganadanyaresesihargasahambisasajamenurun dan ituakanmenjadilebihmudahuntukseorang investor pemula. Mungkinsajadaripihakpemerintahharusmelakukanhalhaluntukmencegahsupayaresesi di Indonesia initidakberlangsung lama.Pemerintahharusmembantuwargawarga yang adasupayaresesiinitidakakanberdampakburuk pada perekonomian di Indonesia. Dengancaramembantumengirimbantuan yang layakdimakanataulayakuntukdigunakan, bantuanadanyalowonganpekerjaan, dan bantuanlainnya. Indonesia sudahsiapdenganadanyaresesi global pada tahun 2023 ini. Indonesia telahmengalamiperubahan negative namunsaatinitelahmenjadiperubahan yang positif, namunitubukandaricerminanhasilakhirkarenasebagaifaktor fundamental tidakselamanyakuatseperti yang telahdibayangkan. Perbandingandengan negara majukitabisalebihoptimisakantetapi juga harusberhatihatikarenaangkadaritingkatinflasiada 5%, dan pemerintahharustetapwaspada. Meskikrisisinidisebabkan oleh beberapafaktor, adasolusidarisetiap negara dalammengulangikrisis yang hampirsama. Salah satunyayaitu Bank Sentral membelisuratberharga yang diterbitkan oleh pemerintahkemudian dana tersebutdigunakanuntukmendongkrak agar ekonomitumbuhkembalisepertisemula. Ketika krisissudahlewatselaluadaefeksampingnyamungkinhampirsamasepertimeminu, suatuobat, biasanyaakanterjadiperedaran uang yang lebihbanyak,akanterjafiinflasi yang melonjak. kondisitersebutharussegeradiatur. Ada beberapasektorekonomi yang akanmengalamidampakjikaresesiitubenarterjadiyaitusektorenergi, sektorperbankan, dan sektorbahanbaku. Tetapiwarga Indonesia tidakperlukhawatirdenganadanyadampakdarisektorsektortersebut, karenapemerintahtelahmelakukanbeberapaupayauntukmeminimalisirdaridampakresesiekonomitersebut, salah satunyayaitupembentukantimpengendaliinflasidaerahataudisebutdengan TPID. TPID akanbekerjamerumuskankebijakandalampengendalianinflasipangansertainflasisekonomilainnya. Rakyat juga bisameminimalisirdaridampakresesiekonomidengancarapenguatandayabelimasyarakatterhadap UMKM bukanmembelibarangimporsehinggapembelianbarangkomponendalamnegri yang tinggibisamenjaditambahanpemerintahyang sedangdilakukansaatini. Kesadaranpenguatanekonomikerakyatanmelalui UMKM dalamekonominasionalharusdisertaidengankebijakan dan regulasidaripemerintahuntukmengelola dan meningkatkanperan UMKM agar terusberkembang dan tumbuh. UMKM bisamenjadi inti dariperekonomian yang terbilangtangguhseperti yang telahdibuktikan pada saat Indonesia sedangdilandapandemikCovid-19.
DAFTAR PUSTAKA
Junarsin, E. (2022). Indonesia Siap Menghadapi Resesi Ekonomi 2023, Ini Analisa Pakar Ekonomi UGM. Republika, Desember.https://jurnal.republika.co.id/posts/192844/indonesia-siap-menghadapi-resesi-ekonomi-2023-ini-analisa-pakar-ekonomi-ugm#:~:text=Indonesia%20Siap%20Menghadapi%20Resesi%20Ekonomi%202023%2C%20Ini%20Analisa%20Pakar%20Ekonomi%20UGM,-Ekonomi%20Thursday%2C%2015&text=JURNAL%20PERGURUAN%20TINGGI%20%2D%2D%20Tingkat,merupakan%20prestasi%20tersendiri%20bagi%20Indonesia.
Rodani, A. (2022). Kiat Mengatasi Laju Inflasi dan Ancaman Resesi Tahun 2023. Kanwil DJKN Kalimantan Barat, 1-5.https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/15622/Kiat-Mengatasi-Laju-Inflasi-dan-Ancaman-Resesi-Tahun-2023.html
Sandra, Y. A. (2023, Januari 06). Tak Cuma Resesi IMF, 15 Ramalan Suram Ekonomi Dunia 2023. Retrieved dari Digimoni: https://diginomi.sumutprov.go.id/2023/01/06/tak-cuma-resesi-imf-15-ramalan-suram-ekonomi-dunia-2023/
Wikanto, A. (2023). IMF Prediksi Sepertiga Negara Dunia Akan Resesi Ekonomi 2023, Bagaimana Indonesia? Jakarta: Kontan.https://nasional.kontan.co.id/news/imf-prediksi-sepertiga-negara-dunia-akan-resesi-ekonomi-2023-bagaimana-indonesia
Penulis : MuhammadRachmadiyanto