Feb
3

Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung Kasus Kesurupan Massal SMP Asal Sleman di Bali

Didalam kehidupan sosial masyarakat, banyak sekali dinimika yang terjadi, mulai dari kemiskinan, konflik sosial dan lain-lain. Banyaknya dinamika yang terjadi di dalam masyarakat terkadang lebih banyak kearah yang negatif daripada yang positif. Perkembangan dinamika yang semakin kompleks ini bukan hanya berupa dinamika yang bersifat rasional saja, melainkan juga masih ada dinamika di dalam masyarakat yang bersifat irasional, seperti halnya dengan fenomena kesurupan yang saat ini sedang berkembang di masyarakat.
Kesurupan dalam pandangan sosiologis di masyarakat umum fenomena ini sering dikaitkan dengan fenomena gaib. Orang yang mengalami kesurupan dikatakan telah dirasuki oleh makhluk metafisik yang tak kasat mata. Orang yang mengalami kesurupan itu bersikap seolah-olah dia adalah orang lain dan bersikap bukan dirinya sendiri. Bahkan perilaku mereka bisa secara tiba-tiba menjadi sangat agresif dan tak terkendali. Jika ditinjau dari sudut pandang ilmu psikologi, fenomena kesurupan sebenarnya bisa dijelaskan secara gamblang dan jelas tanpa membawa embel-embel makhluk gaib. Dikaitkan dengan aspek psikologis manusia peristiwa kesurupan sudah memasuki kawah alam bawah sadar.
Salah satu peristiwa kesurupan massal terjadi di Bali. Kejadian ini berawal dari sejumlah siswa SMP asal Kabupaten Sleman Yogyakarta yang telah mengalami kesurupan dalam salah satu kegiatan saat study tour ke Bali. Pada awalnya diketahui penyebab utamanya adalah karena salah satu perilaku siswa yang tidak mengindahkan larangan warga lokal. Dimana para siswa dikabarkan kesurupan karena telah berperilaku kurang patut saat berada di Panglipuran dan Tanah Lot.
Setelah kejadian ini menjadi sorotan publik, Kepala Sekolah SMP N 2 Ngemplak Endang Wahyuti Ningsih melakukan konfirmasi. Kepala sekolah mengatakan bahwa sumber kejadian kesurupan ini adalah murni unsur ketidaksengajaan. Beliau mengatakan bahwa anak muridnya yang tanpa sengaja (menendang sesaji). Bila membahas terkait dengan etika, sebenarnya sebelum berangkat ke Bali, para siswa sudah diberi pembekalan, dimana siswa sudah diperingatkan agar menghormati adat di wilayah yang mereka datangi termasuk di Bali yang memiliki tradisi kuat.
Di luar mitos mistisnya, sesajen ialah cara masyarakat Bali yang mayoritas memeluk agama Hindu untuk mengucap syukur pada penciptanya. Sesajen yang sering ditemui di depan rumah atau di tepi jalan jalan disebut canang sari. Ukurannya paling kecil di antara jenis sesajen lainnya yang dibuat pemeluk Hindu di Bali. Menempatkan canang sari setiap pagi bermakna ucapan terima kasih mereka kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Persembahan ini juga berarti berserah diri atas materi dan waktu kepada Yang Maha Kuasa. Pemeluk agama Hindu membuat dan menempatkan canang sari setiap hari. Kalau ditempatkan di pinggir jalan, berarti yang meletakkan berharap orang-orang yang melintas diberikan keselamatan dalam hidupnya.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana juga melakukan konfirmasi terkait dengan kejadian ini, ia menjelaskan bahwa siswa yang mengalami kesurupan berasal dari SMP N 2 Ngemplak dan beberapa siswa dari SMP N 1 Cangkringan. Kebetulan siswa dari dua sekolah tersebut kesurupan di tempat yang sama. Setelah setelah mendapat bantuan dari warga setempat semuanya sudah kondusif. Dan setelah semua berjalan kondusif, rombongan study tour SMP N 1 Cangkringan sudah perjalanan pulang ke Jogja. Karena jadwal mereka yang memang sudah selesai. Sementara itu rombongan SMP N 2 Ngemplak, masih berada di Bali untuk melanjutkan agenda. Akhirnya, kepala dinas Kepala Dinas Pendidikan Sleman meminta kepada pihak sekolah untuk mampu mengendalikan para siswanya. Termasuk berhati-hati terhadap lingkungan di mana rombongan berada dan mengendalikan anak-anaknya untuk tidak melakukan tindakan yang menyimpang.
Kejadian ini telah memberikan banyak pesan kepada kita semua untuk sebisa mungkin, para guru dan pendamping mengawasi betul aktivitas siswanya saat melakukan wisata ke luar daerah. Menerapakan pemantauan dan jangan sampai ada yang terlewat. Meski kejadian ini timbul karena ketidaksengajaan, hal ini tidak menutup kemungkinan adanya kelalaian guru dalam menjaga rombongan siswanya selama melakukan kunjungan study. Dalam setiap kunjungan, siswa juga harus menerapkan norma dalam dirinya untuk menghormati adat dan istiadat yang berlaku di suatu daerah. Pencegahan utama sebenarnya ada pada diri siswa itu sendiri.
Berbagai antisipasi tersebut sangat penting untuk dilakukan. Kesurupan massal yang terjadi dapat mempengaruhi perkembangan mental siswa-siswi yang mengalami kesurupan dan menyaksikan di kejadian tersebut. Akibatnya gara-gara kesurupan massal tersebut, korban yang yang kesurupan menjadi sangat takut untuk melanjutkan aktivitas. Antisipasi juga harus didukung oleh orang tua mereka masing-masing. Jangan sampai para orang tua yang anaknya menjadi korban kesurupan menjadi sangat khawatir akan keselamatan anaknya jika mengikuti program sekolah, jadi para orang tua lebih memilih untuk membiarkan anaknya berada dirumah.

Daftar Pustaka
Kusuma, Wijaya. (2022, Desember 16). Pelajar di Sleman Alami Kesurupan Saat Wisata di Bali, Berawal Salah 1 Siswa Tak Sengaja Senggol Sesajen. Diakses 26 Desember 2022, dari https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/12/16/132913678/pelajar-di- sleman-alami-kesurupan-saat-wisata-di-bali-berawal-salah-1
Mengenal Sesajen di Bali yang Sering Dikaitkan Mitos Mistis. (2020, November 13). Diakses 15 Januari 2022, dari https://www.cnnindonesia.com/gaya- hidup/20201113120941-269-569379/mengenal-sesajen-di-bali-yang-sering- dikaitkan-mitos-mistis
Nur Arifa, Siti. (2022, Mei 22). Memahami Penyebab Kesurupan dari Segi Penjelasan Ilmiah. Diakses 26 Desember 2022, dari https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/05/22/memahami-penyebab- kesurupan-dari-segi-penjelasan-ilmiah
Ramadhan, Bilal. (2022, Desember 13). Sejumlah Siswa SMP Sleman Kesurupan Saat Study Tour di Bali. Diakses 26 Desember 2022, dari
https://www.republika.co.id/berita/rmtcfw330/sejumlah-siswa-smp-sleman- kesuurpan-saat-study-tour-di-bali
Yamananda, Irsan. (2022, Desember 14). Viral SMP Sleman Kesurupan Massal di Bali, Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan Angkat Bicara. Diakses 26 Desember 2022, dari https://lombok.tribunnews.com/2022/12/14/viral-siswa- smp-sleman-kesurupan-massal-di-bali-kepala-sekolah-dan-dinas-pendidikan- angkat-bicara

Penulis : Vasya Doni Anggraini (Mahasiswa Akuntansi STIE SBI)

stie-sbi