Jan
14

Kuliah Paralel Antar Agama Seputar Hoax, Media Sosial, dan Tantangan Bagi Agama-agama

Ditengah kemajuan revolusi industri 4.0 banyak sekali fenomena yang terjadi. Arus globalisasi yang kian hari tidak bisa dibendung, menjadi salah satu fenomena yang sekarang ini mudah sekali kita jumpai. Berita bohong atau hoax menjadi salah satu produk dari adanya revolusi industri. Penyebaran berbagai jenis berita yang belum pasti kejelasannya kerap kali kita jumpai di dunia maya. Berbagai jenis isu mulai dari politik, ekonomi, sosial, bahkan agama kerap kali menjadi sasaran empuk untuk dijadikan pembahasan berita bohong. Pada Sabtu tanggal 14 Januari, dosen agama STIE SBI mengadakan perkuliahan parerel antar agama untuk mahasiswa tahun angkatan 2022 dengan tema ” Hoax, Media Sosial, dan Tantangan Bagi Agama-agama”. Dalam hal ini yang bertindak sebagai moderator adalah Bapak Permana Oktofrezi S.Pd.,M.Pd dan sebagai pembicara adalah Bapak Saifudin Zuhri S.Ag.,M.Si dan Bapak Marnaka S.Ag. Untuk menghadapi kemajuan zaman Pak Marnaka menjelaskan bahwa kita perlu menerapkan bermimika atau memilah-milah setelah itu mimilih hal yang sekiranya baik dan buruk dalam melakukan berbagai tindakan. Dengan demikian, kita memiliki benteng untuk bisa menyaring segala sesuatu sebelum kita menyebarkan kepada orang lain. Sedangkan pak Saifudin menjelaskan tentang Post truth atau keadaan dimana fakta obyektif kurang berpengaruh dalam membentuk opini publik dibanding daya tarik emosional dan kepercayaan diri. Beliau juga menjelaskan bahwasanya Post Truth menjadi salah satu dasar pemicu adanya berita bohong. Maka dari itu, peningkatan sumberdaya manusia perlu dilakukan untuk mengurangi indeks dalam penyebaran berita bohong. Peningkatan literasi juga menjadi salah satu hal yang harus terus digiatkan dilingkup masyarakat.

stie-sbi