Anang Rahardian
15 Apr 2017

PLBN Indonesia di Atambua Semakin Cantik

Panas terik matahari cukup menyengat kulit kala kami Team Website STIE SBI menginjakan kaki di Pos Lintas Batas Negara – PLBN di Motaain, Kabupaten Belu – Atambua Nusa Tenggara Timur awal April lalu.

Ditambah, saat ini, PLBN terbesar di Belu – Atambua itu kini tengah memasuki pembangunan tahap ke dua, dimana banyaknya debu, suara mobil dan alat alat berat yang lalu lalang di wilayah itu. Dan pembangunan PLBN tersebut direncanakan akan selesai tahun 2018 nanti.

Meskipun pembangunan terus berlanjut, tepat pada tanggal 28 Desember 2016 lalu, keberadaan PLBN sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo yang sebelumnya tidak menerima kondisi PLBN sebagai teras Negara ini yang tidak megah, gelap dan berkesan apa adanya, berbeda dengan negara sebelahnya – Timor Leste. Dan harapanya, jika sudah selesai pembangunan tersebut, adalah akan  ada banyak fasilitas di pos perbatasan ini dan membuat Belu – Atambua semakin cantik yang dapat berfungsi sebagai destinasi wisata pos perbatasan.

Tampak di wilayah pintu masuk PLBN terdapat rangka-rangka bangunan yang belum dipasangi dengan atap. Luasnya hampir setara dengan lapangan sepakbola dan nantinya bangunan tersebut akan difungsikan sebagai pasar yang diharapkan bisa menarik masyarakat Timor Leste untuk ikut berbelanja di PLBN Motaain nantinya.

Menyempit di sisi kanan depan, ada kios yang menjual aneka makanan dan minuman ringan, serta ada pula toko souvenir yang masih belum buka saat kami mengunjungi PLBN.

Bagian depan juga terdapat markas Pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan PLBN Motaain, letaknya sebelum jembatan yang berpalang.

Sekitar 50 meter ke depan dari geduang utama PLBN, ada tugu Garuda Pancasila yang di kanan kirinya terdapat jalur pejalan kaki (pedestrian) yang sudah dapat digunakan sebagian dan sebagian lagi masih dalam proses perampungan, Terlihat arah jalur pedestrian itu menuju ke gedung utama dua lantai yang menjadi pusat pelayanan para pelintas batas yaitu gedung yang menjadi tempat pelayanan Custom Immigration and Quarantine (CIQ).

Burung Garuda berdiri gagah di depan gedung utama PLBN Motaain

Informasi dari petugas jaga di PLBN Motaain – Thomas menyebutkan pembangunan tahap II PLBN ini menghabiskan dana sekitar 200 milyar rupiah.

Thomas menambahkan, dengan biaya yang cukup banyak tersebut, wajar jika saat ini PLBN Motaain yang merupakan garda depan dari bangsa ini, menjadi semakin cantik dan tidak kalah dengan pos perbatasan negara tetangga – Timor Leste. (anang)

stie-sbi