Apr
27

KARTINI di SBI

Setiap tanggal 21 April, kita sebagai warga negara Indonesia pasti merayakan Hari Kartini, tidak dikhususkan bagi perempuan saja, namun juga untuk para laki laki.

Kita masih ingat dari tahun ke tahun saat kita masih sekolah, kita diwajibkan memakai pakaian adat daerah  dari berbagai daerah di pelosok tanah air. Selain itu juga saat itu sekolah mengadakan berbagai kegiatan, seperti lomba memasak, merangkai bunga dan lain lain yang berhubungan dengan kegiatan perempuan.

Padahal seperti kita ketahui bersama, bahwa pada zamannya, Kartini adalah sosok pendobrak dominasi kaum pria, dimana kaum wanita tidak harus mengenal urusan dapur saja, namun dapat mengenyam pendidikan yang tinggi serta mendapatkan hak yang sama dengan para kaum pria.

Kampus STIE SBI juga tidak lepas dari peringatan Kartini yang ditandai dengan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah untuk para dosen, karyawan dan mahasiswa.

Terlihat para dosen, karyawan dan mahasiswa berbaur menjadi satu memperingati Hari Kartini di selasar lobi kampus yang beralamat di Jalan Ringroad Utara Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta ini.

Dalam sambutanya, Direktur Utama STIE SBI Ibu Lucia Ika Safitri mengatakan, dengan memperingati Hari Kartini, sudah saatnya kaum perempuan untuk berhak mendapatkan kesempatan pendidikan yang lebih tinggi. Ia mencontohkan bahwa kaum perempuan dapat berkesempatan untuk sekolah ke tingkatan yang lebih tinggi hingga doctoral, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Tapi Ironisnya justru setelah sekian lama kondisi kaum perempuan saat ini masih banyak yang jauh dariharapan,ada yang mandiri seolaholah bisa hidup tanpa kaum pria,atau kaum perempuan menjadi budak di negeri orang dan menjadi bahan pelecehan atau diperjual belikan.Yang seharusnya adalah kesetaraan,saling menghormati, saling mendukung,dan saling menjaga kebebasan secara manusiawi.

Selain itu, menurutnya kesuksesan menjadi perempuan itu ada ditangan kita sendiri,jadi perlihatkanlah jika kaum perempuan itu tidak lemah dan mempunyai kekuatan untuk melebihi kaum pria, namun tidak lepas dari tanggung jawab terhadap keluarga, pekerjaan ,dan masyarakat sebagai kodratnya kaum perempuan.

Acara di akhiri dengan bersyukur bersama dengan cara memotong tumpeng nasi kuning yang pada akhirnya di santap bersama sama siang itu.

Semoga makna dari peringatan Kartini bukan hanya sekedar memperingati dengan kegiatankegiatan saja, namun dengan harapan muncul KartiniKartini baru yang melegenda seperti Ibu Kartini, dan itu berasal dari kampus tercinta STIE SBI Yogyakarta.

Diambil dari sebuah kutipan bebas, “sebuah bangsa akan maju, bergantung pada kualitas perempuannya, dan dibalik suksesnya sebuah keluarga biasanya terdapat seorang perempuan yang kuat,tabah memikul beban sebagai seorang istri, seorang ibu, seorang karyawati, dan seorang anggota masyarakat yang baik dan berkepribadian”.(ang)

stie-sbi