Jan
19

Esai : Overthinking juga Memiliki Dampak Positif terhadap Pola Pikir Manusia

Overthinking saat ini mungkin telah menjadi pembahasan yang melekat di kalangan mahasiswa. Apalagi dalam menjalankan kehidupan perkuliahan kebanyakan mahasiswa sering memikirkan tentang hari-harinya yang tidak sempurna baik dimasa lalu maupun masa depan. Entah memikirkan nilai ujian, pacar, organisasi, atau pekerjaan. Waktu seseorang mengalami overthinking justru cenderung menghambat penyelesaian masalah dan bukannya mencari solusi untuk perkara tersebut.
“Berbeda dengan memikirkan suatu solusi akan suatu problem yang ia alami, overthinking cenderung mendramatisasi kejadian yang sudah terjadi dan meramalkan hal buruk dimasa depan,” ungkap Nur Islamiah, M.P.,Si (Psikolog dan Dosen Universitas IPB) pada kampus.republika.co.id
Hingga saat ini belum ada penelitian yang secara khusus menjelaskan penyebab terjadinya overthinking. Tapi, secara awam overthinking bisa dipicu oleh beberapa hal, diantaranya adanya perbedaan antara ekspektasi dan realita, ketika terbayang akan sempurnanya suatu rencana, namun pada kenyataannya tidak seperti yang diharapkan juga dapat menjad pemicu seseorang mengalami overthinking. Adapun ketika dalam kehidupan sehari-hari memiliki masalah yang belum terselesaikan dapat menyebabkan terjadinya stres sehingga muncul rasa cemas dan khawatir yang berlebihan. Kemudian adanya rasa traumatis dari masa lalu juga dapat menjadi kemungkinan yang paling besar dalam memunculkan pikiran-pikiran negatif. Selain itu, adapula tipe kepribadian melankolis yang bersifat perfeksionis, sangat sensitif, dan mudah berpikiran negatif akan cenderung berpeluang mengalami overthinking.
Lalu bagaimana cara terbaik untuk mengatasi overthinking? Menurut Psikolog dan peneliti Central Public Mental Health UGM, memang tidak mudah mengubah kebiasaan overthinking, untuk mengubahnya perlu kemauan dan tekad yang kuat. Namun, untuk mengurangi kebiasaan overthinking dapat dimulai dari menyadari apa yang sedang dipikirkan kemudian mengarahkan pikiran ke arah yang lebih rasional. Untuk menghentikan overthinking ada beberapa upaya yang dapat dilakukan. Yang pertama, kita perlu mengevaluasi kejadian, hal ini dapat dilakukan dengan cara merenungkan penyebab overthinking dan jujur dengan apa yang dirasakan, dengan mengetahui hal ini kita dapat berpikir jernih untuk mengambil langkah selanjutnya.Yang kedua, fokus pada hal yang bisa dikontrol, hal-hal seperti perkataan orang lain atau sesuatu yang akan terjadi di masa depan merupakan sesuatu yang di luar kendali dan sebenarnya tidak berpengaruh apa-apa pada situasi yang sedang dialami, maka akan lebih baik jika kita hanya berfokus pada hal yang dapat kita kontrol. Yang ketiga, kita dapat mengungkapkan kekhawatiran kita kepada orang yang kita percayai, harapannya agar kita dapat memperluas pandangan terhadap masalah dan apa yang semestinya dilakukan. Yang keempat, curahkan pikiran lewat tulisan, memang tidak semua hal bisa diceritakan kepada orang lain, maka kita dapat menuliskan semua yang kita pikirkan di laptop, buku diary, atau di notes handphone, dengan cara ini kita bisa menyalurkan isi pikiran secara sehat. Kemudian yang terakhir adalah apresiasi diri sendiri, mungkin kalian pernah mendengar ‘self reward’, istilah tersebut sering dikaitkan dengan healing, shopping, dan hal-hal lainnya yang bertujuan untuk menyenangkan diri sendiri, hal ini dapat membuat kita merasa lebih releks dan bahagia sehingga terhindar dari overthinking.
Overthinking juga dapat diartikan sebagai sebuah tekanan. Manusia memiliki insting untuk survive dan terus bertahan terhadap sebuah keadaan yang mendesak. Contohnya seperti tuntutan pekerjaan yang tak jarang membuat orang tersebut menjadi tertekan, dalam bekerja seorang karyawan sering mendapat tuntutan dari atasannya agar kemampuan yang dimiliki memadai di perusahaan tersebut, sehingga karena ia tidak memiliki pilihan untuk menolak maka ia mau tidak mau harus mengembangkan skill yang ia miliki demi dapat terus bekerja di tempat itu. Berdasarkan contoh tersebut dapat diketahui jika seseorang mengalami overthinking maka ia juga akan memikirkan
solusi dan plan cadangan untuk mencegah hal buruk yang ada di kepalanya. Meski begitu, dalam implementasinya tergantung pada pribadi masing-masing orang.
Berdasarkan glints.com, jika sering mengalami overthinking artinya orang tersebut memiliki modal yang baik yaitu kemampuan berpikir kritis terhadap diri sendiri dan lingkungan. Kebiasaan ini justru harus diarahkan menjadi problem solving dan refleksi diri sehingga overthinking yang dialami dapat menjadi manfaat.
Sebenarnya overthinking belum tentu merupakan sesuatu yang buruk, namun yang terpenting bagi kita adalah menyadari bahwa kita memiliki kendali atas pikiran tersebut. Pikiran, perasaan, dan perilaku merupakan hal yang berkaitan sehingga ketika kita mampu untuk berpikiran positif maka akan muncul perilaku yang positif. Untuk itu, kita perlu menilai suatu kejadian dimulai dari respons yang positif dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Khansa. (2021, Juni 21). Mengenal Apa Itu Overthinking. Diakses dari https://ugm.ac.id/id/berita/21277-mengenal-apa-itu-overthinking
Gea. (2022). 9 Jenis Kepribadian Manusia dan Manfaat Mengetahuinya, Wajib Tahu Moms!. Diakses dari https://www.orami.co.id/magazine/jenis-kepribadian

Kampus. (2022). Overthinking, Apa itu ? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya dari Dosen IPB University. Diakses dari https://kampus.republika.co.id/posts/176046/overthinking-apa-itu-ini-penyebab-dan-cara-mengatasinya-dari-dosen-ipb-university

Yos, Rey. (2022). Apa Itu Overthinking? 6 Contoh dan Cara Mengatasinya. Diakses dari https://rey.id/blog/kesehatan/hidup-sehat/pengertian-overthinking/

Rahmalia, Nadiah. (2022). 8 Manfaat Overthinking, Ternyata Tak Melulu Negatif, lho!. Diakses dari https://glints.com/id/lowongan/manfaat-overthinking/#.Y8aQUXZBzIV

Penulis : Rizky Kusuma Dewi (Mahasiswi Akuntansi STIE SBI)

stie-sbi