Feb
24

ETC SBI GOES TO SINGAPORE – MALAYSIA 4D3N

Educational Traveler Community STIE Solusi Bisnis Indonesia atau yang biasa disebut ETC SBI adalah sebuah komunitas bagi civitas kampus SBI untuk mewadahi minat anggotanya di bidang traveling. Pada tanggal 20 – 23 Februari 2019 ETC SBI batch 1 melakukan tour dan case study ke Singapura dan Malaysia dengan tajuk ETC SBI Goes to Singapore – Malaysia 4D3N. Komunitas yang ber-motto-kan “Destination is not just a place, it’s a new perspective” itu telah melakukan serangkaian persiapan sebelum keberangkatannya. Adapun persiapan-persiapan yang dilakukan adalah pelatihan bahasa Inggris untuk para anggotanya, pembuatan paspor, hingga pembuatan rencana jadwal perjalanan (itinerary).

Yadu, Nur, Pascal, Renia, Dian, Tari, Bella,  Remanda, serta dua dosen pendamping; Pak Faza dan Pak Udin memulai perjalanannya dari Adisutjipto International Airport Yogyakarta pada 20 Februari di pagi hari. Sekitar pukul 11 pagi mereka tiba di Changi International Airport Singapore, bandara terbaik dunia.       Mereka pun langsung bergegas menuju penginapan untuk istirahat dan makan siang. Sesuai agenda, di hari pertama beberapa tempat wisata siap untuk dikunjungi, diantaranya Marina Bay Sands, Merlion, dan Garden By The Bay. Pengalaman di hari pertama ini membuat pelajaran yang sangat berharga bagi mereka khususnya dalam beradaptasi dengan budaya di sana yang serba disiplin. Mulai dari sarana transportasi, kebersihan, ketertiban lalu lintas, serta budaya disiplin masyarakatnya menjadi sebuah nilai yang patut untuk dicontoh. Mereka pun menutup hari pertama dengan evaluasi di tengah gemerlap lampu-lampu cantik pertunjukkan di Garden By The Bay.

Mengelola sebuah group perjalanan bukanlah hal yang mudah. Inilah pembelajaran serta tantangan yang harus mereka hadapi. Untuk itu, setiap harinya mereka sepakat untuk membuat piket koordinator perjalanan. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan kepemimpinan mereka. Di hari kedua, agenda utama mereka untuk melakukan campus tour pun dilakukan. Dari yang semula hanya berencana mengunjungi satu kampus, namun akhirnya mereka dapat mengunjungi dua kampus ternama di Singapura sekaligus, yakni Singapore Management University (SMU) dan National University of Singapore (NUS). Di dua kampus tersebut mereka mengunjungi pusat-pusat studi di mana para mahasiswa berada. Tentu menjadi pengalaman yang amat berharga dapat menyaksikan secara langsung kehidupan mahasiswa di salah satu negara maju dunia itu.

Selepas melakukan campus tour, rombongan ETC SBI bergegas menuju Sentosa Island, di mana salah satu ikon wisata Singapura berada, Universal Studio. Setelah puas mengitari pulau wisata tersebut, mereka segera beranjak ke Chinatown untuk menyerbu berbagai souvenir. Pusat perbelanjaan di kota kecil etnis China itu membuat mereka tak tahan untuk menyerbu berbagai belanjaan guna diberikan kepada teman, sahabat, dan sanak keluarga di Indonesia. Akhirnya mereka sepakat untuk kembali beranjak ke Garden By The Bay untuk melanjutkan peng-explore-an tempat wisata taman terbesar di Singapura tersebut. Setelah itu, sebagian dari mereka melanjutkan perjalanan ke Orchard Road, Bugis Street, dan Little India. Namun, beberapa diantaranya memilih untuk kembali ke hotel guna istirahat mempersiapkan perjalanan besok ke Malaysia. Lengkap sudah perjalanan ETC SBI di Singapura.

Hari telah berganti, segera rombongan ETC SBI menuju tempat dimana bus yang hendak mereka tumpangi menuju Kuala Lumpur, Malaysia berada. Kerinduan akan kebersamaan dalam satu penginapan di Singapura masih terasa, namun bagaimanapun mereka harus tetap bergerak. Inilah sebuah perjalanan, layaknya hidup yang harus terus berjalan. Selama kurang lebih lima jam perjalanan mereka tempuh dengan bus dari Singapura ke Kuala Lumpur. Perubahan budaya sudah sangat mereka rasakan antara Singapura dan Malaysia. Meski demikian, mereka tetap fokus untuk memahami setiap langkah case study atau studi lapangan yang mereka lakukan. Mempelajari setiap hal yang mereka saksikan langsung di dua negara tersebut adalah tantangannya. Bagaimana setiap hal yang ditemui bisa menjadi sebuah refleksi diri untuk di kemudian hari bersama-sama dapat membangun negeri.

Tiba di Kuala Lumpur dengan selamat, mereka pun memilih untuk istirahat di hotel. Hingga mentari mulai terbenam, mereka beranjak menuju Menara Kembar Petronas. Begitu banyak traveler lainnya dari berbagai negara yang sedang menikmati malam di pusat destinasi Malaysia itu. Membuat pertemanan baru lintas negara pun dilakukan oleh para member ETC SBI. Inilah salah satu tujuan dari program ETC SBI Goes to Singapore – Malaysia 4D3N, yaitu menciptakan jaringan internasional. Sebagai mahasiswa ekonomi, mereka meyakini bahwa salah satu faktor kesuksesan perekonomian adalah dengan adanya jaringan yang luas.

Tak cukup hanya dengan satu spot, mereka memutuskan untuk mengakhiri malam di Bukit Bintang, salah satu pusat keramaian di Kuala Lumpur. Di sana mereka menikmati berbagai aneka santapan malam yang tersedia di Bukit Bintang Food Court. Dengan melihat langsung, rangsangan untuk memunculkan ide-ide bisnis yang dapat dikembangkan di Indonesia pun otomatis tercipta. Inilah salah satu menfaat dari sebuah traveling. Meski tak rela melewati malam terakhir kebersamaan di luar negeri, namun tetap mereka memutuskan untuk istirahat guna menjaga stamina untuk kunjungan terakhir di hari esok.

Hari terakhir dalam program ETC SBI Goes to Singapore – Malaysia 4D3N mereka isi dengan kunjungan ke Batu Caves. Tempat wisata yang menyajikan nuansa wisata religi Hindu itu, menampilkan sebuah keindahan tersendiri. Sebuah arca Kartikeya (Putra Dewa Siwa) yang amat besar terpampang di area Batu Caves. Di sana juga mereka dapat merasakan aneka santapan khas India yang amat lezat. Setelah puas berkeliling di sana, mereka kembali untuk check-out hotel. Tak lama setelahnya, mereka berkumpul di lobby hotel untuk perpisahan. Mereka pun menuju ke Kuala Lumpur International Airport (KLIA) untuk kembali ke Indonesia.

Kini, mereka semua telah kembali dengan selamat di Indonesia. Sebagaian dari mereka ada yang langsung melanjutkan kesibukannya dalam berbagai pekerjaan. Ada pula yang melanjutkan perjalanan ke tempat lainnya. Meski tujuan mereka pasca kegiatan itu berbeda-beda, namun kini perspektif mereka sudahlah sama. Mereka menyadari bahwa pengetahuan tak hanya bersumber dari buku, kampus, atau tampat kerja. Pengetahuan bersumber dari mana saja yang tiada batasnya. Traveling merupakan salah satu sumber pengetahuan. Oleh karena itu, destination is not just a place, it’s a new perspective (tujuan bukanlah hanya sebuah tempat, melainkan sebuah perspektif baru).

stie-sbi